Senin, 28 November 2011

Fungsi Peta

dari gambar diatas anda akan sedikit bisa mendapat gambaran akan fungsi peta.
Peta berfungsi  memberikan informasi kepada pembacanya mengenai:

Letak relatif suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi.   Letak dapat  dibedakan seperti: letak astronomis, letak geografis, dan  letak administrasi.

Ukuran wilayah, misalnya: jarak (panjang), lebar dan luas wilayah, isi atau volume waduk, volume tanah yang harus digali, dan arah atau sudut.

Kondisi fisik dan non-fisik  suatu daerah, misalnya jumlah penduduk, kepadatan    bangunan, dan sebagainya.

Sebagai alat bantu penelitian lapangan, operasi militer, jelajah alam, dan sebagainya

Jenis Peta

Berdasarkan jenis informasi yang dikandung, peta dapat dibedakan menjadi dua:

Peta  Umum

a.  Peta Topografi dan atau Peta Rupabumi

Peta topografi adalah peta yang isinya mengutamakan gambaran kebenaran dari keadaan permukaan bumi. Kebenaran penggambarannya meliputi jenis objek, lokasi, jarak, luas dan arah, demikian pula dengan peta rupabumi. Kedua peta ini berisi bermacam-macam data yang digambarkan dalam satu lembar tertentu. Data-data yang terdapat dalam peta topografi/rupabumi antara lain:

1. grid (lintang dan bujur)

2. pola aliran sungai (bila ada sungai)

3. relief

4. nama-nama geografi

5. batas wilayah administrasi (propinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan)

6. bentuk perhubungan (jalan raya dan rel kereta api)

7. permukiman

8. data lain, misalnya hutan, rawa, sawah, dan tanah kosong (bila ada)

Contoh: Tata letak/lay-out  peta rupabumi

Lay-out Peta Rupabumi
Contoh:  Peta Rupabumi

Peta Rupabumi

b. Peta korografi, menggambarkan daerah luas, negara, atau benua pada skala kecil (Atlas termasuk peta jenis ini).

c. Peta-peta dunia

Peta Tematik (peta khusus)

Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan penggambaran objek tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan dan lain-lain.

Kenampakan objek lain pada peta tematik hanya berfungsi  menambah informasi, sehingga memudahkan si pengguna dalam membaca peta tersebut. Saat ini peta-peta tematik banyak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan praktis diberbagai bidang pembangunan.
Beberapa Peta Tematik
Salah satu jenis peta tematik ialah peta teknis, yaitu peta yang bersifat teknis dan digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan proyek pembangunan. Peta ini merupakan peta yang berskala besar, lebih besar dibanding jenis peta lain. Sebagai contoh adalah peta kontur, peta rencana  jalan, peta pembangunan perumahan,  dan lain-lain.(Drs. Rudi Hartono, M.Si, KARTOGRAFI  DASAR)

Contoh: analisis kemiringan lereng/gradien dari peta kontur
Profil Penampang Melintang

Profil Penampang Melintang

Gradien Lereng

Proyeksi Peta

Proyeksi peta yang ideal ialah proyeksi yang tidak mengalami distorsi jarak, sudut, luas dan bentuk, sehingga keadaan asli permukaan bumi tergambar sama persis dengan  peta. Jarak di peta sama dengan jarak di lapangan atau equidistant. Sudut/arah di peta sama dengan arah/sudut di lapangan atau sama bentuk (conform). Luas di peta sama dengan luas di lapangan atau sifatnya equalarea. Namun keadaan ideal ini tidak akan dapat dipenuhi oleh suatu proyeksi peta manapun. Jadi distorsi tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi saja .
Proyeksi peta tidak lain adalah  teknik memindahkan bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta.

Tujuan pokok suatu proyeksi peta adalah menggambarkan bentuk bola bumi/globe ke bidang datar yang disebut peta dengan distorsi sekecil mungkin. Seperti telah dijelaskan di bagian depan, untuk mencapai ketiga syarat ideal suatu proyeksi adalah hal yang tidak mungkin, dan untuk mencapai suatu syarat saja untuk menggambarkan seluruh muka bumi juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang mungkin dipenuhi ialah salah satu syarat saja dan itupun hanya untuk sebagian dari permukaan bumi. Suatu kompromi atau jalan tengah antara syarat-syarat di atas bisa diambil, guna memungkinkan membuat kerangka peta yang meliputi wilayah yang lebih luas.

Macam-macam bidang proyeksi peta
Dengan adanya kompromi, maka timbul bermacam-macam proyeksi yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sesuai dengan tujuan penggambaran peta.



Macam-macam Proyeksi Peta

Proyeksi bidang datar dan silinder

Proyeksi peta dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Menurut Bidang Proyeksinya
  • Proyeksi Azimuthal/zenithal/planar bila bidang proyeksinya berupa bidangdatar.
  • Proyeksi silinder bila bidang proyeksinya berupa silinder atau tabung.
  • Proyeksi kerucut bila bidang proyeksinya berupa kerucut atau cone.

b. Menurut Posisi Bidang Proyeksinya Terhadap Bola Bumi

  • Proyeksi tegak atau normal, jika garis karakteristik bidang proyeksi berimpitdengan sumbu bola bumi.
  • Proyeksi melintang atau transversal atau equatorial, bila garis karakteristik  bidang proyeksi berpotongan tegak lurus dengan umbu bola bumi.
  • Proyeksi oblique atau miring, bila garis karakteristik bidang proyeksinya membentuk sudut lancip dengan sumbu bola bumi.

c. Menurut Sifat Distorsinya
  • Proyeksi ekuidistan, bila jarak di permukaan bumi sama dengan jarak di peta menurut skalanya.
  • Proyeksi konform, bila sudut/bentuk di permukaan bumi sama dengan bentuk di peta.
  • Proyeksi ekuivalen, bila luas di permukaan bumi sama dengan luas di peta setelah diskalakan.

d.  Menurut Posisi Pusat Proyeksi

  • Proyeksi Gnomonis, bila pusat bola bumi merupakan pusat sumber proyeksi.
  • Proyeksi Stereografis, bila pusat sumber proyeksi terletak pada titik di permukaan bumi.
  • Proyeksi Ortografis, bila pusat sumber proyeksi berasal atau terletak di tempat yang sangat jauh tidak terhingga sehingga garis-garis proyeksi dianggap sejajar.

Memilih Proyeksi Peta

Dalam memilih proyeksi peta harus diperhatikan  tujuan atau maksud pembuatan peta tersebut, serta unsur mana yang sangat dituntut bagi kepentingan pemakai peta. Sebagai contoh:
  1. Untuk keperluan pelayaran/navigasi: harus dipilih proyeksi konform yang atau sama bentuk.
  2. Untuk para ahli ekonomi, geografi, untuk menggambarkan data statistik dan menunjukkan penyebaran: pilih proyeksi ekuivalen/sama luas.
  3. Untuk keperluan penerbangan yang mementingkan kondisi jarak yang benar, haris dipilih proyeksi ekuidistan/sama jarak.
  4. Untuk mengetahui letak dan bentuk daerah: misalnya letak Indonesia membujur di dekat equator, sebaiknya dipilih proyeksi silinder. Letak Chili melintang searah dengan meridian dan terletak di  hemisfera selatan, dapat menggunakan proyeksi kerucut.
Indonesia sekarang ini penggambaran peta rupabumi menggunakan proyeksi  Universal Transvers Mercator (UTM).

Minggu, 27 November 2011

Proyeksi Universal Transvers Mercator (UTM)

Proyeksi Universal Transvers Mercator (UTM)

Proyeksi Transverse Mercator merupakan proyeksi silinder berposisi ekuatorial/transvers, sering disebut dengan proyeksi UTM.

a. Ciri-cirinya
  • Bidang proyeksinya silinder.
  • Sumbu silinder tegak lurus pada sumbu bumi.
  • Bidang silinder memotong bola bumi pada dua garis meredian dan garis-garis meredian itu dinamakan meredian standar.
  • Meredian standar diproyeksikan sama jaraknya pada bidang silinder.
  • Bola bumi dibagi dalam zone-zone yang tiap zone lebarnya 6° dan dibatasi oleh meredian.
  • Tiap zone diproyeksikan pada satu bidang silinder.
  • Ukuran tiap zone adalah lebar 6° dan 8°.
  • Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone/daerah/lembar.

b. Keuntungan
  • Sudut-sudut pada permukaan bumi konform.
  • Satu bagian zone derajat dengan ukuran 6 ° x 8° sama dengan 665 km x 885 km
  • Dapat dipakai untuk pembuatan peta penerbangan.

c. Kerugian
  • Karena pembesaran jarak dan konvergensi meredian, maka unsur ini harus diperhatikan dalam perhitungan.
  • Walaupun satu bagian derajat meliputi daerah luas akan tetapi masih dibutuhkan hitungan-hitungan pemindahan bagian derajat, jadi tidak praktis.
  • Konvergensi meredian pada jarak 15 km maksimum dapat mencapai lebih kurang 150 meter.
Posisi silinder pada proyeksi UTM

Atlas dan Globe

ATLAS

1. Definisi

Atlas berasal dari bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “dewa penopang bumi”. Dalam ilmu pemetaan (kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.


2. Jenis dan Penggunaan Atlas


Menurut jenisnya atlas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Atlas Nasional

Atlas nasional adalah atlas yang dibuat secara nasional oleh suatu negara tertentu. Atlas ini berisi tentang data, gambar-gambar, pulau-pulau, dan wilayahnegara yang bersangkutan.

b. Atlas Dunia

Atlas dunia adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan wilayah seluruh dunia, yang meliputi Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan Antartika.

c. Atlas Semesta

Atlas semesta adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan alam semesta, yang meliputi tata surya, galaksi, satelit, bintang, benda angkasa, dan sebagainya.

Seperti halnya peta, atlas memiliki kegunaan antara lain:

a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan

b. Merupakan sumber data geografis


3. Mencari Informasi Dari Atlas

Informasi dalam atlas dapat dicari melalui: index, daftar isi, garis lintang, dan garis bujur/meredian.

1).Index nomor peta, yaitu nomor peta untuk membantu pemakai peta  mencari letak suatu tempat. Contoh: 19 C 6,   19 menunjukan halaman tempat itu berada, C menunjukan baris (lintang) pada halaman itu, dan 6 adalah kolom (bujur) pada halaman itu.

2) Daftar Isi

Daftar isi berisi tentang urutan atlas lengkap dengan halamannya. Daftar isi berguna sebagai petunjuk bagi pengguna peta.

Contoh: daftar isi Atlas Nasional secara berturut-turut berisi tentang kata pengantar, peta Indonesia, pulau-pulau Indonesia, kota-kota besar di tiap pulau dan sebagainya.

3) Garis Lintang dan bujur

Garis lintang adalah garis-garis khayal bumi pada peta yang melintang arah timur-barat. Garis lintang disebut juga garis paralel. Adapun garis-garis lintang istimewa bumi adalah:

a). Garis lintang 0° (garis ekuator/garis katulistiwa) yang membagi bumi menjadi

dua bagian utara dan selatan.

b). Garis 231/2° LU dan LS merupakan garis balik peredaran semu tahunan matahari.

c). Titik lintang 90° merupakan titik kutub.

Garis bujur adalah garis khayal bumi pada peta yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis meredian. Garis bujur berguna untuk pembagian daerah waktu.


GLOBE

1. Definisi

Istilah globe berasal dari bahasa latin “globess” yang berarti “bulatan” atau “bola”. Globe digunakan untuk menunjukan bola bumi dan bola langit (planet). Secara khusus globe merupakan suatu model (miniatur) dari bumi yang berbentuk bola dan dapat diputar pada porosnya seperti bumi kita ini dibuat dengan skala tertentu.

Seorang sarjana bangsa Yunani  bernama Crates pada tahun ± 400 S.M berpendapat bumi berbentuk bulat seperti bola. Hal itu kemudian dibuktikan oleh ekspedisi Magellans pada tahun 1522 yang mengelilingi bumi dengan armada lautnya. Tetapi sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti sebuah bola, melainkan agak  pipih di kedua kutubnya yang kemudian disebut bentuk elipsoida (Elip)  atau spheroida.

Beberapa sarjana, antara lain: Bessel, Hayford, dan Everest telah memperhitungkan secara matematis ukuran-ukuran bumi dan menyatakan garis tengah bumi dari kutub ke kutub lebih pendek dari pada garis tengah ekuator bumi. Oleh karena perbedaan panjang garis tengah tadi, maka bumi berbentuk elipsoida. Berbagai elipsoida digunakan dalam pemetaan. Tiap-tiap elipsoida ditentukan oleh parameter sumbu panjang dan sumbu pendek bumi yang disebut dengan bilangan kepipihan (Flattened = f).

Hasil dari pengamatan para sarjana menunjukan bilangan pemipihan yang berbeda-beda seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel Ukuran Jari-jari Bumi

Jari-jari kutub dan ekuator bumi
Atas dasar tabel tersebut di atas dapat dilihat  pemipihan di daerah kutub-kutub bumi kecil sekali yaitu kurang 1/300 atau 0,003; maka orang awam menyatakan bumi itu berbentuk bulat seperti bola.

Globe digunakan untuk meletakkan tempat-tempat dalam keterkaitan yang tepat antara satu tempat dengan tempat ainnya. Untuk menempatkan posisi tempat-tempat tersebut dilihat garis-garis artifisial/tambahan, yang berdasarkan kesepakatan internasional, dan dilukiskan dalam globe itu dalam kaitannya dengan kutub bumi (kutub geografis, bukan kutub magnet bumi)

Sumbu bumi adalah pusat bumi berputar atau berotasi dengan arah putaran negatif (berlawanan dengan arah jarum jam).

Tempat-tempat di Bujur Timur mempunyai waktu lokal lebih awal dari pada waktu Greenwich (Greenwich Mean Time = GMT), sedangkan yang terletak di Bujur Barat lebih lambat dari GMT. Setiap 15 derajat perbedaan meredian waktunya berbeda 1 jam. Kedua garis meredian 180° BT dan 180° BB berimpit di tengah-tengah Samudera Pasifik di sebelah barat Polenisia. Di situlah terletak Garis Batas Tanggal Internasional. Seseorang yang melintasi garis itu ke arah timur harus menghitung sekali lagi tanggal yang sama. Sebaliknya yang melintasi ke arah barat harus meloncati/melewatkan 1 hari dari tanggal ketika ia melintasi garis batas tersebut.

2. Sejarah dan Sifat Globe

Globe pertama dibuat oleh Martin Behaim di Nuremberg, Jerman pada tahun 1492, merupakan perkiraan bentuk bumi yang paling mendekati keadaan sebenarnya dengan skala diperkecil. Globe tersebut dibuat dengan konsep Ptolemy sehingga benua Amerika belum tergambar. Adapun globe yang paling terkenal pada masa-masa itu ialah globe buatan Johannes Schoner, juga dari Nuremberg. Dua dari globenya yang bertahun 1515 dan 1520 menggambarkan selat Amerika Selatan, meskipun Magellan belum melakukan pelayaran dan pemetaan ke daerah itu.

Pada setiap globe, garis tengah dan luasnya berbanding langsung dengan garis tengah dan luas permukaan bumi sebenarnya. Dengan globe dapat digambarkan secara tepat jarak (equidistant),. luas (equivalent), arah dan bentuk (conform) dengan cara terbaik, yaitu mendekati keadaan sebenarnya, walaupun dengan skala yang diperkecil.

Sebagai alat peraga untuk pengajaran geografi, globe mempunyai beberapa keunggulan, yaitu akurat dalam melukiskan muka bumi, jarak yang equidistant. luas yang equivalent serta interrelasi antara satu tempat dengan tempat-tempat yang lain, seperti misalnya masalah iklim (angin topan, badai, hujan, dan lain-lain). Namun demikian globe mempunyai  kekurangan juga, yaitu bentuknya yang tidak mudah diringkas untuk dibawa (tidak portable) dan hanya baik untuk memberikan gambaran globe. Untuk itu saling melengkapi antara globe, atlas, dan peta memang hal yang paling baik.

3.  Penggunaan Globe

Globe sangat baik untuk menggambarkan kenampakan bumi. Bentuk fisik yang bulat dapat menggambarkan bumi mirip seperti aslinya. Dicantumkannya garis lintang dan bujur  membantu pembaca untuk membayangkannya. Oleh karena itu globe memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dibanding dengan peta dan atlas.

Sebagai model bumi, globe dibuat mirip dengan keadaan bumi sesungguhnya. Kedudukan atau posisi kecondongan globe yang sebesar 661/2° sama dengan kecondongan bumi terhadap bidang ekliptika. Ekliptika adalah garis lingkar peredaran semu matahari mengelilingi bumi yang ditempuh selama satu tahun (sebenarnya bumi yang beredar mengelilingi matahari). Antara bidang ekliptika dan bidang ekuator langit membentuk sudut 231/2°.

Globe mempunyai banyak manfaat, karena dapat digunakan sebagai alat ukur untuk:

a. Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah di bumi yang mengalami gerhana dan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.

b. Mengetahui perbedaan waktu berbagai tempat di bumi dengan pertolongan garis bujur.

c. Mengetahui perbedaan iklim matahari dengan pertilingan garis lintang.

d. Menggambarkan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, letak kutub utara dan kutub selatan, letaj bujur 180°, dan letak benua-benua pada globe. Sebenarnya Garis-garis ini tidak terdapat pada bumi kita, tetapi garis-garis ini diperlukan karena sangat membantu dalam mempelajari letak kenampakan geografis bumi.

4. Mencari Informasi Dari Globe.

Globe dapat memberikan informasi dengan baik karena:

a. Bentuk dan posisinya mirip dengan bumi yang sesungguhnya.

b. Dilengkapi dengan  garis lintang dan garis bujur. Garis-garis ini sangat menolong bagi pembaca globe.

Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari globe antara lain:

a. Luas daerah, negara, benua dan laut.

b. Waktu terjadinya pergantian musim

c. Letak astronomis maupun geografis berbagai tempat di muka bumi

Globe kurang praktis dan membingungkan untuk kepentingan pejelajahan bumi, misalnya: pelayaran, penerbangan, dan perjalanan darat. Oleh karena itu mereka sering diubah menjadi peta, dengan cara menggunting globe menjadi beberapa lembar kecil dan diletakkan secara mendatar.

Pengubahan globe menjadi peta tersebut  masih merepotkan. Untuk itu para ahli pemetaan berusaha mencari cara untuk menggambarkan permukaan bumi dalam bidang datar, dengan tingkat kesalahan yang sekecil mungkin. Pengubahan globe menjadi peta ini menggunakan teknik proyeksi peta.

5. Kemiringan sumbu bumi (globe) dan Iklim

Kemiringan sumbu bumi (globe) terhadap garis peredaran semu matahari yang sebesar 661/2° mengakibatkan kutub utara dan kutub selatan secara bergantian menghadap ke matahari selama 6 bulan.

Kemiringan sumbu bumi (globe) tersebut menimbulkan pengaruh terhadap kedaan geografis di muka bumi sebagai berikut:

-   Pada tanggal 21 Maret

Posisi matahari tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Lingkaran batas bayangan dari kutub membagi garis-garis lingkaran lintang atas dua bagian yang sama.

-   Pada tanggal 21 Juni

Pada saat ini kutub utara bumi menghadap ke arah matahari. Akibatnya lingkaran batas bayangan berada sejauh 231/2° dari kutub utara, sehingga posisi matahari tepat berada di garis balik utara matahari. Daerah di lingkaran kutub utara mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub selatan berada dalam bayangan. Pada saat itu kutub utara mengalami siang terus menerus, sedangkan di kutub selatan matahari tidak terbit atau malam terus menerus.

-   Pada tanggal 23 September

Posisi matahari kembali tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Keadaannya persis seperti tanggal 21 Maret.

-   Pada tanggal 22 Desember

Matahari tepat berada di garis balik selatan (topic of capricorn). Kutub selatan bumi menghadap matahari. daerah di lingkaran kutub selatan mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub utara berada pada bayangan.

RPP pertemuan 3


BAB 1. GEOGRAFI PARIWISATA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMA                          : Negeri 1 Banjarbaru
Mata Pelajaran           : Geografi
Kelas/Semester           : X (sepuluh)/1 (satu)
Pertemuan Ke             : 3 (tiga)
Standar Kompetensi    : 1. Memahami jenis – jenis dan bentuk – bentuk pariwsata
Kompetensi Dasar       : 1.2. Menjelaskan jenis dan bentuk pariwisata
Indikator                     : - Menjelaskan jenis pariwisata yang ada di Indonesia
                                    - Menjelaskan bentuk pariwisata yang ada di Indonesia
Alokasi Waktu            : 1 x 15 menit

A.     Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
-         Mengidentifikasikan jenis pariwisata yang menarik di Indonesia.
-         Mengidentifikasikan bentuk pariwisata yang ada di Indonesia.

B.     Materi Pembelajaran
-         Jenis dan bentuk pariwisata
-          
C.     Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi melaui internet

D.    Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
-         Buku sumber Geografi SMA
-         Buku-buku penunjang yang relevan
-         Blog, e -mail

E.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
1.      Kegiatan Pendahuluan
·         Guru menjelaskan tentang tugas yang diberikan sebelumnya..
2.      Kegiatan Inti
·        Guru menjelaskan mengenai jenis dan pariwisata secara garis besar.
·        Tanya-jawab mengenai perbedaan antara objek wisata Indonesia dengan Negara lain melalui e-mail.
3.      Kegiatan Penutup
·           Penugasan secara individu melalui blog, siswa mencari peranan geografi pariwisata. Dikirim melalui e-mail : santri_kalong@rocketmail.com dan dikumpulkan satu minggu kemudian
F.      Penilaian
-         Penilaian untuk perkembangan siswa dalam memahami geografi pariwisata pada tahap permulaan.


Banjarbaru, 24 November 2011
Guru Mata Pelajaran Geografi



M. Nur Taufiqurrahman, S. Pd

RPP pertemuan 2


BAB 1. GEOGRAFI PARIWISATA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA                              : Negeri 1 Banjarbaru
Mata Pelajaran               : Geografi
Kelas/Semester              : X (sepuluh)/1 (satu)
Pertemuan Ke                : 2 (dua)
Standar Kompetensi       : 1. Memahami peranan mempelajari geografi pariwisata
Kompetensi Dasar          : 1.1. Menjelaskan peranan geografi pariwisata
Indikator                         : -    Merumuskan karakteristik sumber daya pariwisata
                                         -    Mengidentifikasi karakteristik aktifitas para wisatawan
Alokasi Waktu                 : 1 x 10 menit

A.     Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
-         Mendeskripsikan peranan geografi pariwisata
-         Menjelaskan karakteristik sumber daya pariwisata

B.     Materi Pembelajaran
-         Peranan geografi pariwisata
-         Karakteristik sumber daya pariwisata dan aktifitas para wisatawan

C.     Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi melalui internet

D.    Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
-         Buku sumber Geografi
-         Buku-buku penunjang yang relevan
-         Blog, e-mail

E.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1.      Kegiatan Pendahuluan
·         Guru menjelaskan tentang tugas yang diberikan sebelumnya.
2.      Kegiatan Inti
·        Guru menjelaskan mengenai peranan geografi pariwisata secara garis besar.
·        Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti.
3.      Kegiatan Penutup
·         Penugasan secara individu melalui blog, siswa mencari peranan geografi pariwisata. Dikirim melalui e-mail : santri_kalong@rocketmail.com dan dikumpulkan satu minggu kemudian.

F.      Penilaian
·        Penilaian untuk tugas mengenai peranan geografi pariwisata dari situs internet dengan menulis sumber situs. 

Banjarbaru, 24 November 2011 
Guru Mata Pelajaran Geografi



 M. Nur Taufiqurrahman, S. Pd

RPP pertemuan 1

BAB 1. GEOGRAFI PARIWISATA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA                                  : Negeri 1 Banjarbaru
Mata Pelajaran                   : Geografi
Kelas/Semester                  : X (sepuluh)/1 (satu)
Pertemuan Ke                    : 1 (satu)
Standar Kompetensi           : 1. Memahami Pengertian Geografi Pariwisata
Kompetensi Dasar              : 1.1. Menjelaskan pengertian geografi pariwisata
Indikator                            : - Menguraikan pengertian geografi pariwisata
·                                                                          -   Menguraikan perkembangan pariwisata
Alokasi Waktu                   : 1 x 10 menit

A.     Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
-         Mendeskripsikan pengertian geografi pariwisata.
-         Menguraikan hal menarik dari geografi pariwisata

B.     Materi Pembelajaran
-         Pengertian geografi pariwisata
-         Tempat wisata di Indonesia

C.     Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas melalui internet

D.    Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
-         Buku sumber Geografi
-         Buku penunjang lain
-          Blog, e-mail

E.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1.      Kegiatan Pendahuluan
·         Guru memberikan materi melalui blog.
2.      Kegiatan Inti
·        Guru menjelaskan pengertian geografi pariwisata secara garis besar melalui blog.
·        Penugasan secara individu melalui blog, siswa mencari pengertian geografi geografi pariwisata.
·        Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan siswa jika siswa merasa kebingungan dalam tugas melalui e-mail.
3.      Kegiatan Penutup
·         Guru memberi tugas individu untuk membuat ringkasan materi “Geografi Pariwisata”. Tugas ini dikumpulkan satu minggu kemudian dan dikirim melalui e-mail : santri_kalong@rocketmail.com

F.      Penilaian
-         Penilaian untuk tugas membuat ringkasan mengenai geografi pariwisata dari situs internet dengan menulis sumber situs.
-         Penilaian untuk keaktifan siswa dalam berdiskusi mengenai perkembangan ilmu geografi dan konsep esensial geografi.



Banjarbaru, 24 November 2011
Guru Mata Pelajaran Geografi



M. Nur Taufiqurrahman, S. Pd

Senin, 24 Oktober 2011

Pengertian: Geografi, Pariwisata dan Geografi Pariwisata

Pengertian: Geografi, Pariwisata dan Geografi Pariwisata

•Geografi: ilmuyang menguraikandanmenganalisisvariasiruangkeadaanpermukaanbumisertaumatmanusiayang menempatinya.

•Pariwisata: adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

•Geografi Pariwisata: adalah cabang dari pada bidang ilmu geografi yang mengkaji berbagai hal yang terkait dengan aktivitas perjalanan wisata, meliputi karakteristik destinasi (objek) wisata, aktivitas dan berbagai fasilitas wisata serta aspek lain yang mendukung kegiatan pariwisata di suatu daerah (wilayah).